Rabu, 10 Desember 2008

HADIAH DARI MESIR UNTUK ROSULULLOH SAW

Dari Yahya Ibnu Abdul Rahman Ibnu Hathib, dari ayahnya, dari kakaeknya, yaitu Hathib Ibnu Abi alta'ah r.a., dia berkata, "Rosululloh SAW. mengutusku untuk menemui Raja Muqauqis, seorang penguasa Kota Alexandria, Mesir. Kemudian saya menyerahkan sebuah ajakan tertulis (surat) dari Nabi kepadanya. Lalu, dia menyediakan sebuah tempat tinggal untuk aku tempati selama beberapa hari. Saat aku dipanggilnya, dia telah mengumpulkan para famili kerajaan (thariqat). Raja tersebut berkata kepadaku, "Aku akan menyampaikan sesuatu kepadamu. Jadi, aku ingin agar sudi kiranya kamu memahami segala perkataanku ini."
Aku menjawab, "Baiklah, silahkan utarakan kepadaku." Dia menuturkan, "Tolong ceritakan orang yang mengutusmu. Bukankah ia seorang nabi ?" Aku menjawab, "Betul. Dia adalah seorang utusan (Rosul) Alloh SWT.". Raja itu bertanya lagi, "Mengapa saat diusir oleh kaumnya, Nabimu tidak mendoakan mereka agar ditimpa kebinasaan ?" Maka aku bertanya, "Bukankah Isa putra Maryam a.s. adalah Nabi kalian ?
Dia menjawab, "Aku bersaksi bahwa Isa adalah utusan Alloh." Lalu aku menimpalinya, "Mengapa saat kaumnya hendak menyalibnya, beliau tidak mendoakan agar Alloh SWT. membinasakan mereka hingga akhirnya beliau diangkat ke langit dunia oleh Alloh SWT. ?"
Kemudian dia menanggapi jawabanku, "Tanggapanmu bagus sekali. Kamu memang seorang bijaksana yang diutus oleh orang yang bijaksana pula (Nabi Muhammad SAW.). Oleh karena itu, perkenankanlah diriku untukmempersembahkan beberapa hadiah untuk Muhammad SAW. Demikian pula, aku akan mengirimkan para pengawal (budruqah) yang akan menghantarkanmu sampai ke tempat tujuan."
Hathib ibnu Abi Balta'ah r.a. berkata, "Raja tersebut mengirimkan 3 (tiga) hamba sahaya perempuan, di antaranya adalah Maria Al-Qibthiyah (kelak menjadi ibu dari Ibrahim ibnu Muhammad SAW.). Sementara itu, 2 (dua) orang lagi dihadiahkan kembali oleh Rosululloh kepada sahabat beliau. Satu orang diberikan kepada Abu Jahm ibnu Hudzaifah Al-'Adawi, dan seorang lagi dihadiahkan kepada Hasan ibnu Tsabit. Selain itu, dia juga mengirimkan hadiah berupa pakaian pilihan (thuraf)."

Tulisan ini di kutip dari buku yang berjudul Maria Al-Qibthiyah: The "Forgotten" Love of Muhammad SAW. Karya Abdullah Hajjaj yang merupakan terjemahan dari Mariyah Al-Qibthiyyah Ummu Ibrahim, Terbitan Maktabah Turats Al-Islami t.t., Kairo.

Tidak ada komentar: